Senin, April 20, 2009

Ban Serep yang Bikin Pecah

Selasa, 21 April 2009

PEMILU 2009 telah melahirkan perkara yang paling mengenaskan, yaitu konflik di tubuh partai. Siapa yang tidak sependapat dianggap musuh. Konflik internal pun berkembang menuju perpecahan yang serius.

Gejala itu terjadi di banyak partai yang kalah pada Pemilu Legislatif 2009. Konflik merebak gara-gara partai dijajah pragmatisme, tak punya idealisme, dan hanya memburu kekuasaan.

Hasil Pemilu 2009 hanya mencatat dua pemenang, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Selebihnya tumbang. Partai Golkar mengalami penurunan suara paling banyak. Partai papan tengah PPP dan PAN pun mengalami hal sama. Anehnya di partai-partai yang kalah itu justru terjadi pertarungan internal untuk turut berkuasa, memperebutkan kursi calon wakil presiden.

Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan sedang mengalami guncangan. Terjadi tarik-menarik elite partai. Ada yang hendak menggiring partai menuju lingkaran dalam kekuasaan, tapi ada yang hendak membentuk kubu sendiri. Ada pula yang ingin menjadi oposisi.

Elite partai ternyata tidak tertarik membahas jutaan rakyat yang kehilangan hak pilih. Elite partai tidak tergoda membicarakan daftar pemilih tetap yang amburadul. Semua cacat Pemilu 2009 telah ditukar dengan keinginan mendapatkan imbalan kursi dalam kabinet mendatang.

Lihat saja Partai Golkar. Setelah kalah dalam pemilu lalu, partai yang memenangi Pemilu 2004 itu kini terbelah dalam beberapa faksi. Ada yang menghendaki agar Golkar tetap mengajukan calon presiden sendiri, tetapi ada pula yang ingin Golkar merapat ke Partai Demokrat dengan menjadikan JK sebagai calon wakil presiden mendampingi SBY.

Ada juga yang ingin Golkar berkoalisi dengan PDIP. Tapi soal belum selesai. Sebab berkembang pula faksi yang ingin bukan JK.

Faksi-faksi dalam Golkar kian mengental setelah capres Partai Demokrat SBY mengeluarkan syarat wapres.

Internal PPP pun setali tiga uang. Elite partai berlambang Kabah itu terpolarisasi dalam dua kubu besar. Ada faksi Ketua Umum Suryadharma Ali dan faksi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Bachtiar Chamsyah. Kubu Bachtiar ingin PPP merapat ke Demokrat, sedangkan kubu Suryadharma ingin ke PDIP atau Gerindra. Pertempuran kedua kubu itu mengancam keutuhan partai. Bahkan mulai mencuat suara-suara agar partai menggelar muktamar luar biasa untuk menggusur Suryadharma.

PAN pun menghadapi hal yang sama. Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais turun gunung menggelar pertemuan di Yogyakarta. Kesepakatan Yogyakarta menyeru agar PAN merapat ke SBY. Sikap itu bisa bertentangan dengan DPP PAN yang masih menjajaki kemungkinan koalisi dengan bukan SBY. Tak bisa dihindari, PAN berada di ambang perpecahan.

PKS juga tak berbeda. Sekjen PKS Anis Matta mengancam PKS akan keluar dari koalisi jika SBY menerima kembali JK. Itu ancaman aneh karena koalisi saja belum terbentuk. Selain itu, berapa kursi yang diraih PKS sehingga berani-beraninya mengeluarkan ancaman? Sikap Anis itu pun menuai perlawanan di dalam tubuh PKS yang juga bisa membuat partai itu pecah-belah.

Itulah semua tabiat yang dipertontonkan elite partai. Pemilu yang seharusnya menjadi momentum konsolidasi, introspeksi, kini berubah menjadi racun yang merusak partai. Itu semata-mata karena partai telah dijajah pragmatisme, dikendalikan ketamakan berkuasa.

Begitulah, Pemilu Legislatif 2009 gagal melahirkan kultur politik baru, yakni yang kalah menjadi oposisi. Yang kalah pun tidak tahu diri, tetap tergiur untuk turut berkuasa sekalipun cuma jadi ban serep.

Tragisnya inilah ban serep yang bikin pecah partai.

Hidayat: Manuver Politisi Hanya Kembang Demokrasihttp://msyamlan.blog.spot.com

"Biasa saja partai berkomunikasi politik, wajar saja dan diproposionalkan. Tidak perlu ada yang kebakaran jenggot atau membakar jenggot lain," kata Hidayat.
Jakarta - Bagi Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, manuver sejumlah elit politik menggalang koalisi pasca Pemilu Legislatif 2009 merupakan kembang-kembang dari demokrasi. Jadi tidak perlu ada yang kebakaran jenggot.
"Biasa saja partai berkomunikasi politik, wajar saja dan diproposionalkan. Tidak perlu ada yang kebakaran jenggot atau membakar jenggot lain," kata Hidayat.
Demikian disampaikan Hidayat ketika ditanya wartawan seputar memanasnya suhu politik usai acara pembubaran BRR Aceh-Nias di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/4/2009).
Sejauh ini belum ada parpol mana pun yang secara resmi menyatakan telah berkoalisi dengan parpol lain. Apa pun yang sepekan terakhir sedang berkembang, keputusan akhir tetap baru akan diambil dalam rakornas dan rapimnas masing-masing parpol pada akhir bulan ini.
"Sekarang ini semuanya kembang-kembang yang ada. Semuanya adalahdinamika dalam konteks perpolitikkan," ujar pria yang baru dianugerahi 2 putra kembar ini.
Khusus untuk PKS, keputusan akhir dengan parpol mana akan berkoalisididasarkan hasil sidang mejelis syuro. Sidang tersebut akan digelar pada 25-26 April 2009.
"Semua opsi masih terbuka. Ada yang ingin menghadirkan kubu S, kubu M, ada kubu alternatif. Itu semua mudah-mudahan bisa membawa dinamika masyarakat," ujar eks Presiden PKS ini.

Dari Lubuk Hati

بسم الله المن الرحيم

Dari Lubuk Hati

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, Adik Sanak sekalian, masyarakat Provinsi Bengkulu yang kami cintai,

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan kepada Rasulillah saw.

Dalam rangka menyonsong masa depan Daerah, Bangsa dan Negara ke depan yang lebih baik, maka kami mengajak kita semua mensukseskan Pemilu 2009 dengan menggunakan hak pilih secara benar, tertib, cernat, penuh persaudaraan dan kedamaian.

Dan dari lubuk hati yang paling dalam, di tengah krisis kepercayaan yang kian meluas, kami mengajak agar kiranya Bapak, Ibu dan Saudara berkenan secara tulus mendukung dan memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) No. 8. Kami berpendapat, insya Allah, PKS beserta kader-kadernya masih selalu bisa dipercaya.

Terima kasih dan mohon maaf. Semoga Allah memberikan petunjuk dan memberkahi kita semua.

Bengkulu, 12 Rabi'ul Awwal 1430 H/9 Maret 2009 M.

Hormat dan Salam Cinta Kami


HM. Syamlan
E-Mail: syamlan2007@gmail.com
http//:msyamlan.blogspot.com
Hp: 0811739300