Sabtu, Januari 31, 2009

Namrud



Dunia ini pernah dipimpin dan dikuasai oleh seorang raja yang sangat besar, hebat tapi dhalim, kejam dan biadab. 400 tahun dia berkuasa. Masyarakat dipimpin hidup mabuk-mabukan, memuja syahwat, harta dan berhala serta mengabdikan diri kepadanya. Dan, dia mengaku sebagai tuhan.
Itulah raja Namrud.
Nabi Ibrahim diutus oleh Allah menjadi rasul pada zaman itu. Nabi Ibrahim siang dan malam berdakwah untuk mengajak masyarakat kepada jalan kebenaran, kebaikan dan keselamatan. Tapi masyarakat itu tidak ada seorang pun yang mau. Mereka semua telah terikat dengan kepatuhan terhadap Raja Namrud yang memang sangat digdaya. Semua takut dengan Raja Namrud bila mengikuti Nabi Ibrahim. Takut kehilangan pekerjaan, takut tidak makan, takut kehilangan jabatan, dan takut kehilangan nyawa.
Suatu ketika terjadi dialog antara Nabi Iibrahim dan Raja Namrud. Nabi Ibrahim tak mau mengakui Namrud sebagai tuhan seraya mengatakan: “Tuhanku adalah Allah yang bisa menghidupkan dan mematikan.” Serta merta Raja Namrud menjawab: ”Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan.” (Al-Baqarah: 258)
Raja Namrud minta dihadapkan kepadanya dua orang. Satu di antaranya diperintahkan untuk dilepaskan dan satunya diperintahkan untuk ditebas lehernya seketika di tempat. Itulah kebuasan Namrud. Dan dengan itu, dia mengklaim berkuasa bisa menghidupkan dan mematikan.
Tak habis akal, Nabi Ibrahim lalu mengatakan: "Sesungguhnya Allah (Tuhanku) menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat!” Seketika, Namrud dan semua orang yang ada terdiam.
Tapi meski sudah tidak bisa berbicara, masih juga Namrud itu tetap menolak kebenaran yang terang benderang. Masyarakat pun masih tetap sama saja. Tak ada yang menyambut dakwah Nabi Ibrahim. Hati mereka telah tertutup dengan dunia. Mereka takut kehilangan harta. Mereka takut kehilangan jabatan. Mereka takut hidup sengsara. Sehingga mereka merasa lebih nyaman hidup dalam lumuran dosa, berada dalam kekuasaan Namrud.
Akhirnya, Ibrahim dihukum dengan dibakar. Nabi Ibrahim pun diikat. Diletakkan dalam ketapel raksasa. Lalu dilemparkan ke dalam kobaran api yang menyala sangat besar. Laksana gunung api yang sangat dahsyat. Nabi Ibrahim pasrah dan berdzikir: Hasbunallah wani’mal wakiil. (Cukuplah Allah sebagai pelindung kami, dan Allah sebaik-baik pelindung)
Disebutkan, Nabi Ibrahim juga mengucapkan: ”Ya Allah, sesungguh-nya Engkau di langit Mahatunggal. Sedangkan aku di bumi sendirian menyembah-Mu.”
Sungguh menyayat hati. Telah bertahun-tahun Ibrahim berdakwah, mengajak kepada kebaikan, kebenaran dan ketauhidan. Tapi tak seorang pun ada yang mengikutinya. Kecuali, isteri-nya sendiri Sarah dan Luth keponakannya.
Saat Ibrahim dilemparkan, Allah berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". (Al-Anbiya’: 69) Apipun menjadi sejuk. Tidak membakar dari Nabi Ibrahim kecuali tali yang mengikatnya.
Nabi Ibrahim selamat. Lalu bersama isterinya Sarah dan keponakannya Luth bertiga hijrah meninggalkan mereka. Di saat matahari terbit. Di saat Namrud dan bala tentara siap siaga. Allah mengirim sekumpulan nyamuk sehingga mereka tidak bisa melihat matahari karena saking banyaknya nyamuk-nyamuk tersebut.
Mereka diserang wabah nyamuk, yang bukan sekedar mengigit dan mengisap darah. Tapi nyamuk itu juga memakan daging manusia, sehingga yang tersisa tinggal tulang.
Syahdan, seekor nyamuk berhasil masuk ke dalam istana Namrud. Nyamuk itu terus mengintai. Hingga akhirnya nyamuk itu berhasil masuk ke dalam otak Namrud melalui lubang hidungnya. Ibnu Katsir menyebutkan, nyamuk itu tinggal di dalam kepala Namrud selama empat ratus tahun.
Jadi, 400 tahun dia berkuasa 400 tahun pula dia menderita. Dan, itu baru di dunia. Fa’tabiruu ya ulil albab.
Dunia ini pernah dipimpin dan dikuasai oleh seorang raja yang sangat besar, hebat tapi dhalim, kejam dan biadab. 400 tahun dia berkuasa. Masyarakat dipimpin hidup mabuk-mabukan, memuja syahwat, harta dan berhala serta mengabdikan diri kepadanya. Dan, dia mengaku sebagai tuhan.
Itulah raja Namrud.
Nabi Ibrahim diutus oleh Allah menjadi rasul pada zaman itu. Nabi Ibrahim siang dan malam berdakwah untuk mengajak masyarakat kepada jalan kebenaran, kebaikan dan keselamatan. Tapi masyarakat itu tidak ada seorang pun yang mau. Mereka semua telah terikat dengan kepatuhan terhadap Raja Namrud yang memang sangat digdaya. Semua takut dengan Raja Namrud bila mengikuti Nabi Ibrahim. Takut kehilangan pekerjaan, takut tidak makan, takut kehilangan jabatan, dan takut kehilangan nyawa.
Suatu ketika terjadi dialog antara Nabi Iibrahim dan Raja Namrud. Nabi Ibrahim tak mau mengakui Namrud sebagai tuhan seraya mengatakan: “Tuhanku adalah Allah yang bisa menghidupkan dan mematikan.” Serta merta Raja Namrud menjawab: ”Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan.” (Al-Baqarah: 258)
Raja Namrud minta dihadapkan kepadanya dua orang. Satu di antaranya diperintahkan untuk dilepaskan dan satunya diperintahkan untuk ditebas lehernya seketika di tempat. Itulah kebuasan Namrud. Dan dengan itu, dia mengklaim berkuasa bisa menghidupkan dan mematikan.
Tak habis akal, Nabi Ibrahim lalu mengatakan: "Sesungguhnya Allah (Tuhanku) menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat!” Seketika, Namrud dan semua orang yang ada terdiam.
Tapi meski sudah tidak bisa berbicara, masih juga Namrud itu tetap menolak kebenaran yang terang benderang. Masyarakat pun masih tetap sama saja. Tak ada yang menyambut dakwah Nabi Ibrahim. Hati mereka telah tertutup dengan dunia. Mereka takut kehilangan harta. Mereka takut kehilangan jabatan. Mereka takut hidup sengsara. Sehingga mereka merasa lebih nyaman hidup dalam lumuran dosa, berada dalam kekuasaan Namrud.
Akhirnya, Ibrahim dihukum dengan dibakar. Nabi Ibrahim pun diikat. Diletakkan dalam ketapel raksasa. Lalu dilemparkan ke dalam kobaran api yang menyala sangat besar. Laksana gunung api yang sangat dahsyat. Nabi Ibrahim pasrah dan berdzikir: Hasbunallah wani’mal wakiil. (Cukuplah Allah sebagai pelindung kami, dan Allah sebaik-baik pelindung)
Disebutkan, Nabi Ibrahim juga mengucapkan: ”Ya Allah, sesungguh-nya Engkau di langit Mahatunggal. Sedangkan aku di bumi sendirian menyembah-Mu.”
Sungguh menyayat hati. Telah bertahun-tahun Ibrahim berdakwah, mengajak kepada kebaikan, kebenaran dan ketauhidan. Tapi tak seorang pun ada yang mengikutinya. Kecuali, isteri-nya sendiri Sarah dan Luth keponakannya.
Saat Ibrahim dilemparkan, Allah berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". (Al-Anbiya’: 69) Apipun menjadi sejuk. Tidak membakar dari Nabi Ibrahim kecuali tali yang mengikatnya.
Nabi Ibrahim selamat. Lalu bersama isterinya Sarah dan keponakannya Luth bertiga hijrah meninggalkan mereka. Di saat matahari terbit. Di saat Namrud dan bala tentara siap siaga. Allah mengirim sekumpulan nyamuk sehingga mereka tidak bisa melihat matahari karena saking banyaknya nyamuk-nyamuk tersebut.
Mereka diserang wabah nyamuk, yang bukan sekedar mengigit dan mengisap darah. Tapi nyamuk itu juga memakan daging manusia, sehingga yang tersisa tinggal tulang.
Syahdan, seekor nyamuk berhasil masuk ke dalam istana Namrud. Nyamuk itu terus mengintai. Hingga akhirnya nyamuk itu berhasil masuk ke dalam otak Namrud melalui lubang hidungnya. Ibnu Katsir menyebutkan, nyamuk itu tinggal di dalam kepala Namrud selama empat ratus tahun.
Jadi, 400 tahun dia berkuasa 400 tahun pula dia menderita. Dan, itu baru di dunia. Fa’tabiruu ya ulil albab.

Dari Lubuk Hati

بسم الله المن الرحيم

Dari Lubuk Hati

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, Adik Sanak sekalian, masyarakat Provinsi Bengkulu yang kami cintai,

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan kepada Rasulillah saw.

Dalam rangka menyonsong masa depan Daerah, Bangsa dan Negara ke depan yang lebih baik, maka kami mengajak kita semua mensukseskan Pemilu 2009 dengan menggunakan hak pilih secara benar, tertib, cernat, penuh persaudaraan dan kedamaian.

Dan dari lubuk hati yang paling dalam, di tengah krisis kepercayaan yang kian meluas, kami mengajak agar kiranya Bapak, Ibu dan Saudara berkenan secara tulus mendukung dan memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) No. 8. Kami berpendapat, insya Allah, PKS beserta kader-kadernya masih selalu bisa dipercaya.

Terima kasih dan mohon maaf. Semoga Allah memberikan petunjuk dan memberkahi kita semua.

Bengkulu, 12 Rabi'ul Awwal 1430 H/9 Maret 2009 M.

Hormat dan Salam Cinta Kami


HM. Syamlan
E-Mail: syamlan2007@gmail.com
http//:msyamlan.blogspot.com
Hp: 0811739300